Bagaimana Musik Dapat Disimpan?
Mendengarkan musik merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan.
Apalagi jika musik yang didengarkan memang musik kesukaan, pastinya akan
diputar berulang-ulang. Untunglah saat ini musik sudah bisa direkam dan
disimpan, baik dalam kaset maupun format digital. Bayangkan jika musik
tidak bisa disimpan, kamu harus meminta penyanyi dan pemain aslinya
untuk memainkannya berulang-ulang setiap kamu ingin mendengarnya!
Bagaimana sih sebuah musik bisa disimpan?
Seperti kita tahu, suara apapun termasuk suara musik pada dasarnya
merupakan gelombang dari perubahan tekanan udara.
Umumnya, kita menggunakan media mikrofon untuk merekam suara atau
musik. Mikrofon tersebut akan mengubah gelombang suara menjadi gelombang
elektrik. Singkatnya, nilai tekanan udara tadi akan diubah ke dalam
nilai tegangan listrik (voltase).
Pada media penyimpanan magnetik (misalnya piringan hitam atau kaset),
gelombang elektrik dari mikrofon tadi disimpan dalam bentuk gelombang
magnetik. Nilai-nilai tegangan tadi akan diubah menjadi pola-pola pada
lapisan magnetik piringan hitam atau kaset. Bagaimana dengan musik
digital? Musik digital disimpan dalam format biner
Sayangnya, format digital ini tidak dapat menyimpan seluruh gelombang
elektrik itu. Ia hanya dapat mengambil sampel dari nilai tegangan pada
waktu tertentu. Nilai sebuah sampel kemudian disesuaikan ke dalam
rentang nilai biner yang tersedia dan disimpan. Umumnya, sebuah sampel
musik membutuhkan 16 bit biner, yang artinya terdapat 216
atau 65536 rentang nilai yang tersedia. Tetapi nilai ini bisa diperbesar
atau diperkecil sesuai kebutuhan. Yang jelas, semakin banyak bit atau
rentang nilainya, kualitas musik digital tersebut juga semakin baik.
Sedangkan saat musik tersebut diputar ulang, terjadilah proses sebaliknya. Speaker
akan mengubah masukan dari media penyimpanan tersebut menjadi gelombang
elektrik. Gelombang tersebut akan menggetarkan speaker dan timbullah
suara yang sama persis dengan suara yang direkam.
Eh tapi kan musik digital hanya menyimpan sampelnya saja. Bagaimana
bisa terdengar sama persis dengan suara aslinya ya? Pasti kan hasil
putar ulangnya akan patah-patah? Hmm, asal tahu saja, standar sampel
yang diambil oleh musik digital adalah 44100 sampel per detik! Jumlah
ini sudah cukup untuk mengelabuhi telinga kita, sehingga kita
seolah-olah mendengar suara yang sangat mulus seperti aslinya, meskipun
sebenarnya tidak
Post a Comment